Pemborong atau Kontraktor, Mau Pilih Yang Mana?

Kspkontraktor – Dalam dunia bisnis seringkali terdengar istilah “pemborong”, yang sangat identik dengan bisnis konstruksi. Banyak yang mengatakan bahwa pemborong sama dengan kontraktor, padahal keduanya sangat jelas berbeda. Lantas apa yang dimaksud dengan pemborong?

Pengertian Dan Ruang Lingkup

Dilihat dari kata pemborong, artinya menurut bahasa Indonesia adalah orang yang membeli sebuah barang dalam jumlah banyak. Namun berdasarkan kacamata bisnis yaitu individu yang menyediakan bahan baku atau pekerja dalam proyek konstruksi, baik skala kecil maupun besar.

Pemborong akan menyediakan pekerja bagi klien, untuk membantu mengerjakan sebuah proyek. Sifat Kontrak kerjasamanya dengan klien tidak formal atau menggunakan kontrak tertulis hitam di atas putih, seringkali menggunakan kontrak lisan atas dasar kepercayaan.

Pemborong penuh bersifat menyediakan tenaga kerja, sekaligus bahan baku. Tetapi ada juga yang hanya bekerjasama untuk menyediakan buruh kerja dengan sistem pembayaran harian

Sistem pembayaran kepada pemborong dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama.

Mau Cari Pemborong? Pastikan Memenuhi Kriteria Berikut!

Mencari pemborong tidaklah sulit, bahkan dapat dikatakan cukup mudah, namun jangan sampai tertipu, cek dulu apakah mereka memenuhi beberapa kriteria berikut.

1. Lihat Track Record

Jangan memilih pemborong hanya berdasarkan sebuah hubungan, cek juga bagaimana hasil kerja sebelumnya. Bila perlu minta pendapat konsumen yang pernah menggunakan jasa pemborong tersebut. Jika ada yang tidak puas coba cari tahu lebih lanjut alasan ketidakpuasan tersebut.

Pilih pemborong yang minim keluhan dari konsumen dan bisa menyelesaikan tugas, sesuai target waktu dan kualitas yang telah disepakati. Jika “track record” yang dimiliki mendapat banyak keluhan dari konsumen, maka sebaiknya Anda mencari pemborong yang lain.

2. Kemampuan Negosiasi

Pastikan Anda bisa melakukan negosiasi megenai harga, cara kerja, hasil yang diharapkan dan semua yang berhubungan dengan ruang lingkup yang akan dikerjakan oleh pemborong, termasuk garansi hasil pekerjaan. Pastikan kedua belah pihak mempunyai solusi apabila terjadi masalah saat pekerjaan sedang berlangsung. Mengingat kerjasama dengan pemborong, tidak mempunyai kekuatan hukum yang maksimal, sangat dibutuhkan kesepakatan lisan yang benar-benar tepat bagi Anda, supaya tidak dirugikan setelah pekerjaan selesai. Baik kerugian finansial, waktu, maupun tenaga yang disebabkan oleh keteledoran pihak pemborong.

3. Kelancaran Komunikasi

Komunikasi yang baik kedua belah pihak akan mempengaruhi kelancaran pekerjaan anda. Ketika pemborong dapat diajak berkomunikasi tentang pekerjaan dan mudah dihubungi kapan saja. Maka bisa menjadi indikasi pemborong cukup kompeten, untuk dijadikan mitra kerja.Sebaliknya apabila komunikasi sering tersendat dan cenderung susah untuk dihubungi bahkan sering terlambat untuk meeting dan koordinasi, anda harus berpikir dua kali untuk mengajak kerja sama.

Bayangkan apabila di tengah jalan pihak pemborong “hilang” tanpa kabar, pastinya akan menyusahkan Anda bukan?

4. Paham Hak Dan Kewajiban Masing-Masing Pihak

Walaupun tidak se-rumit kontraktor, pemborong harus mengerti hak dan kewajibannya, sehingga saat proyek dimulai Anda tidak kesulitan untuk menjelaskan dan mengawal pekerjaan.

Pemahaman yang jelas mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak sangat mempengaruhi kinerja, efisiensi, dan efektifitas kerja.

Itulah penjelasan lengkap tentang mengenai pemborong, Termasuk hal-hal penting yang wajib diketahui, jika Anda ingin berkolaborasi kerja bersama pihak tersebut. Semoga bisa menambah wawasan dan kesiapan Anda untuk mendapatkan pemborong yang tepat, untuk menuntaskan pekerjaan konstruksi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *